Senin, 21 Maret 2016

Sirklus Organisasi : Prospek Perindustrian ke Depan


Nama saya romualdus adi nugroho, mahasiswa tehnik industri 2015. Pada blog saya ini saya akan menuangkan pemikiran – pemikiran saya yang berlandaskan teori – teori dari sirklus organisasi.
Sejak krisis moneter dan ekonomi melanda Indonesia sejak tahun 1997 banyak perusahaan yang mengalami gulung tikar atau bangkrut sehingga terpaksa harus di tutup. Dampak dari penutupan perusahaan tersebut sudah dapat dipastikan yang masih menjadi permasalahan sampai sekarang adalah pengangguran dimana-mana. Hal tersebut  ditambah lagi dengan banyak penanam modal asing (PMA) yang “hengkang” dari tanah air dan memindahkan aktifitas bisnisnya dinegara lain seperti Cina, Vietnam, dan lain sebagainya.  
Kondisi seperti itu berlawanan dengan yang terjadi sebelum saat krisis mulai, dimana negara Indonesia di sebut-sebut dengan “Macan Asia” dari sisi investor luar negeri yang menanamkan modalnya di Indonesia. Jika melihat dari kacamata keberadaan perusahaan yang ada dan beroperasi pada saat itu memang banyak dan bergairah dalam menjalankan aktifitas bisnis, terlepas dari unsur lain dalam menilai kodisi sebelum krisis ekonomi terjadi seperti politik, keamanan, dan lainnya. Hal tersebut merupakan daya tarik tersendiri dari jatuhnya perusahaan yang ada di Indonesia dan sulitnya bagi para pengusaha luar negeri  untuk dapat bertahan di Indonesia,
Jones (1995) menyatakan bahwa suatu perusahaan akan mengalami suatu siklus hidup. Ada empat tahapan siklus hidup organisasi yaitu; kelahiran, pertumbuhan, penurunan, dan kematian.   

Gambar 1 Model Siklus Hidup Organisasi
  • Organizational birth (kelahiran organisasi), dengan memanfaatkan keahlian dan kompetensi, beberapa orang kemudian dapat menciptakan nilai/ value sehingga dapat disebut lahirlah sebuah organisasi. Menciptakan nilai, misalnya menemukan cara baru untuk dapat meraih pasar. Contohnya, kita menjual produk yang sama, tetapi harga lebih murah, kita membuat kue yang memiliki cita-rasa lezat yang tidak sama dengan perusahaan sejenis. Contoh tersebut menunjukkan strategi yang dipilih seperti penawaran harga yang lebih rendah dari pesaing (low-cost business) dan penawaran produk yang berbeda dari pesaing (differentiation).  
    • Organizational growth (pertumbuhan organisasi), yaitu organisasi yang mengembangkan keahlian dan kompetensinya. Banyak cara yang dilakukan agar dapat tumbuh seperti meniru strategi, struktur, dan budaya organisasi yang telah sukses sebelumnya.  
    • Organizational decline (penurunan organisasi), yaitu suatu organisasi yang gagal dalam mengantisipasi, mengenal, menghindari, menetralisir, atau menyesuaikan diri dengan tekanan eksternal dan internal yang mengancamnya.   
    • Organizational death (organisasi yang mati), yaitu organisasi yang tidak bisa lagi beroperasi dan beraktifitas lagi. Hal seperti ini sebenarnya yang harus dihindari dari suatu organisasi. 
    • Sedangkan pada jaman sekarang yaitu jaman globalisasi, sukses dan gagal-nya perusahaan akan tergantung pada lingkungan yang kompetitif di pasar global (Zou dan Cavusgil, 1995). Jika bisa memenangkan pasar global maka organisasi tersebut akan terus hidup dan mungkin dapat menjadi pemimpin pasar global. Namun sebaliknya jika tidak bisa bersaing di pasar global, maka lambat laun organisasi akan mengalami penurunan terus menerus sehingga sampai pada akhirnya yaitu kematian organisasi. Hal senada dengan hal di atas dikemukakan oleh Li et al. (2000), bahwa from 408 foreignfunded firms competing in China’s telecommunications equipment industry provides convincing evidence to the need for high-tech firms to maintain technology leadership in international markets, including emerging markets, so multi-national companies (MNCs) competing in emerging markets, technology leadership generates some very important competitive advantage. Jadi penguasaan teknologi dan pasar oleh suatu perusahaan akan membawa kepada kemenangan dalam persaingan di era globalisasi ini yang memaksa industry dalam negeri untuk memacu
Dalam berorganisasi tentunya memiliki problematika. Yaitu naik turun nya sebuah organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam siklus organisasi ini pula memiliki semacam perubahan karena adanya faktor – faktor tertentu yang mempengaruhi.
Ø    Kelahiran, pertumbuhan, kemunduran dan kematian merupakan empat prinsip tahapan dari siklus kehidupan suatu organisasi.



Ø    Sebuah organisasi lahir ketika beberapa individu dan entrepreneur terpanggil untuk mengetahui dan kemudian mengambil manfaat dari adanya peluang dalam menggunakan keahlian dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai. Mereka menaklukkan peluang tersebut dengan mendirikan sebuah organisasi untuk menghasilkan sesuatu, baik berupa produk atau jasa. Peluang itu perlu di-manage dan dipelihara dengan baik, jika menginginkan kelangsungan atau sustainabilitas dari masa hidup organisasi tersebut.
Disisi lain, kelahiran organisasi merupakan suatu tahap yang berbahaya dari siklus hidup organisasi dan ia selulu berhubungan dengan kesempatan terbesar yang bisa berujung kegagalan dari organisasi tersebut. Permasalahan pertama yang dihadapi suatu organisasi sesaat setelah organisasi itu lahir adalah bertahan dari kerentanan kelahiran organisasi (organizational birth). Permasalahan lain timbul pada saat organisasi tumbuh, dan ketika organisasi dewasa, permasalahan-permasalahan tersebut harus dikelola untuk menghindari awal kemunduran atau kematian.
Beberapa masalah yang dihadapi suatu organisasi setelah ia lahir diantaranya ”terkejut/shock” dengan hal-hal baru seperti lingkungan yang baru, belum adanya struktur formal dari organisasi untuk menambah proses cipta nilai dan bertindak stabil serta pasti, ketidakcocokan dengan lingkungan baru dalam hal penyediaan sumber daya karena banyak organisasi baru yang berdiri dan saling bersaing untuk mendapatkan sumber daya-sumber daya tersebut. r-strategy versus K-startegy serta specialist strategy versus general strategy merupakan dua bentuk strategi  yang dapat digunakan oleh organisasi sebagai akses untuk mendapatkan sumber dayanya dan untuk mempertinggi kesempatan organisasi tersebut untuk tetap bertahan 

Ø    Untuk tetap bertahan dan berhasil, organisasi harus dapat berubah dalam merespon berbagai kekuatan atau tekanan baik dari segi internal maupun eksternal. Suatu organisasi harus mampu untuk membuat perubahan terhadap struktur maupun budayanya pada titik kritis dalam siklus hidupnya. Jika pengaturan itu berlangsung dengan baik dan sukses, maka organisasi dapat terus bertumbuh dan menjadi berbeda dari sebelumnya. Suatu organisasi harus terbiasa dengan ketidakpastian lingkungan yang sering berubah-ubah dan mampu untuk mengatasi kelembaman (inertia) yang senantiasa mengancam kemampuan organisasi untuk dapat berubah.

Ø    Organisasi yang terus bertumbuh setelah lahirnya dapat menambah divisi pekerja mereka, melakukan spesialisasi kerja serta mengembangkan keahlian para pekerja yang dapat menyumbang keunggulan kompetitif bagi organisasi, yang dengannya organisasi dapat dengan mudah mendapatkan sumber daya-sumber yang langka.
Pertumbuhan organisasi menurut Jones (1998) dalam http://funnymustikasri.wordpress.com yaitu: “tahap siklus hidup organisasi dimana organisasi mampu mengembangkan nilai kreasi dan kompetensi sehingga  mendapatkan sumberdaya  tambahan.  Pertumbuhan ini memungkinkan organisasi meningkatkan pembagian kerja dan spesialisasi serta sekaligus mengembangkan keunggulan kompetitif”.
                                          foto : larry Greiner
Menurut Larry Greiner ada 5 tahap Model Pertumbuhan Organisasi, yaitu :
1.    Tahap kreatifitas
Kreativitas para pendiri organisasi merupakan tahap awal dari evolusi suatu organisasi.  Bentuk kreativitas ini biasanya dalam mengembangkan produknya dan pasar.  Desain organisasi pada tahap ini masih berupa struktur sederhana dan pengambilan keputusan dikontrol oleh manajer-pemilik atau top manajemen.  Komunikasi antar tingkatan di dalam organisasi berlangsung intensif dan informal. Krisis yang muncul pada tahap awal pertumbuhan organisasi adalah krisis kepemimpinan
.
2.    Tahap pengarahan
Pada tahap pengarahan desain organisasi makin birokratis, komunikasi antar tingkatan menjadi formal dan spesialisasi pekerjaan mulai diterapkan, seperti aktivitas produksi dan pemasaran.  Pengambilan keputusan pada tahap ini bermuara pada manajemen baru dan manajer tingkat bawah tidak diikut sertakan. Keadaan ini akan menimbulkan krisis otonomi, dimana manajer tingkat bawah akan mencari pengaruh yang lebih besar di dalam pengambilan keputusan.

3.    Tahap pendelegasian
Pada tahap pendelegasian manajer tingkat bawah mempunyai otonomi yang lebih besar dalam menjalankan aktivitas unit kerjanya, sedangkan top manajemen lebih berkonsentrasi pada perencanaan strategis jangka panjang. Krisis yang muncul dari tahap pendelegasian adalah krisis kontrol.

4.    Tahap koordinasi
Tahap ini muncul sebagai akibat dari krisis kontrol pada tahap pendelegasian. Koordinasi sangat diperlukan oleh manajer lini dari unit-unit staf  dan kelompok-kelompok produk dalam menjalankan fungsinya. Namun adanya koordinasi juga menimbulkan konflik garis-staf yang menyita banyak waktu dan energi, sehingga muncul krisis birokrasi.

5.    Tahap kerjasama
Kerjasama yang kuat antar individu di dalam organisasi merupakan lalan keluar dari krisis birokrasi pada tahap koordinasi.  Budaya organisasi menjadi substitusi bagi kontrol formal manajemen organisasi.

Ø    Jika organisasi gagal dalam me-manage proses pertumbuhannya secara efektif, maka hasilnya adalah organisasi tersebut akan mengalami kemunduran, suatu tahap dimana organisasi gagal untuk mengantisipasi, mengetahui dan merubah tekanan internal maupun eksternal yang mengancam keberlangsungan organisasi tersebut.
Weitzel dan Jonsson’s membuat model untuk organisasi yang mengalami kemunduran yang terdiri dari 5 tahap sebagai berikut: 
Tahap1  :  Kebutaan (Blinded)
Tahap2  :  Tidakada kegiatan (Inaction)
Tahap3  :    Pengambilan Tindakan yang salah (Faulty action)
Tahap4  :    Pengembangan situasi krisis (Crisis)
Tahap5  :    Pembubaran atau kematian  (Dissolution or death)

Ø    Selanjutnya kematian organisasi terjadi karena suatu organisasi melepaskan sumber daya-sumber daya yang dimilikinya atau melikuidasi aset-asetnya. Dan sebagai langkah awal pembubarannya, maka organisasi akan memutuskan hubungannya dengan para stakeholder dan mengalihkan sumber daya-sumber dayanya ke organisasi lain. Tempatnya akan diambil alih dan digantikan oleh orgnasasi yang baru, dan sebuah siklus baru kelahiran dan kematian organisasi akan dimulai kembali.





Setelah kita membahas tentang sirklus organisasi berserta faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut yang otomatis ada kaitan yang sangat kuat dengan perusahaan industri, dikarenakan perusahaan yang baik tentunya memiliki kerja sama yang baik serta efektif dalam pengelolaannya. Organisai dalam perusahaan industri saat ini menurut penulis adalah sedang ada di tahap pada perusahaan yang membutuhkan inovasi serta kreativitas baru, maksudnya adalah berbagai perusahaan industri pada masa ini berlomba – lomba menciptakan teknologi – teknologi baru yang mempermudah segala kegiatan manusia.
 Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian.
Industri (perindustrian) di Indonesia merupakan salah satu komponen perekonomian yang penting. Perindustrian memungkinkan perekonomian kita berkembang pesat dan semakin baik, sehingga membawa perubahan dalam struktur perekonomian nasional
Penggolongan industri menurut jumlah tenaga kerja

(a) Industri kecil : industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari 10 orang, misalnya industri rumah tangga.

(b) Industri menengah : industri yang menggunakan tenaga kerja antara 10 – 50 orang. Modal usahanya sudah besar, misalnya dalam bentuk CV dan PT.

(c) Industri besar : industri yang menggunakan lebih dari 50 orang, dan antara pemimpin perusahaan dan karyawannya tidak saling mengenal. Modal usaha jauh lebih besar dan penjualan hasil produksinyapun lebih luas
Perkembangan industri melibatkan berbagai penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di Indonesia, kegiatan pembangunan ditunjang oleh tumbuhnya berbagai jenis industri dengan berbagai jenis kegiatan
Sekarang ini, banyak negara-negara di dunia terus berupaya untuk menumbuhkan ekonominya. Langkah yang diambil yaitu dalam masalah industri. Industri memang menjadi faktor fenomenal untuk menunjang perdagangan. Mereka saling bersaing untuk mendapatkan tempat di pasar global. Karena di dalam pasar global itu sendiri terjadi perdagangan bebas dari dan tentang suatu negara. Salah satu hal yang mendukung ialah sektor industrialisasi.
”Perkembangan industri di Indonesia termasuk cukup cepat. Sektor industry dapat tumbuh rata-rata mencapi 12,8%. Kecepatan ini logis karena baru dalam taraf awal melalui penanaman modal secara besar-besaran, tetapi kemudian pertumbuhannya menurun bila mendekati titik kejenuhan, kecuali bila pasarannya dapat dikembangkan terus-menerus. Perkembangan sector industry antara 1985-1988 adalah sebagai berikut: tahun 1985 (11,9%); 1986 (9,29%); 1987 (10,16%); 1988 (11,9%); dan tahun 1989 (9,09%) sebagai angka perkiraan.
Sejauh ini pengembangan sektor industri makin marak, itu sebenarnya tuntutan globalisasi itu sendiri. Di Indonesia, kota-kota industri mulai berkembang dan menghasilkan barang-barang produksi yang bermutu. Namun, ada banyak industri pula di Indonesia yang sebagian sahamnya adalah ahasil investasi asing, bahkan ada juga perusahaan dan industri yang secara mutlak berdiri dan beroperasi di Indonesia
Sebagai contoh saja, industri otomotif sepertai Astra, Indomobil, New Armada. Pada dasarnya perusahaan-perusahaan itu hanya merakit dan kemudian menjualnya ke masyarakat. Berarti hal itu dapat dikatakan bukan hasil karya anak negeri, melainkan modal asing yang ada di Indonesia.
Untuk itulah, seharusnya bangsa ini lebih dalam untuk meningkatkan sumber daya manusianya. Dengan demikian dapat disimpulkan ilmu pengetahuan dan teknologi ialah sarana dalam mengembangkan SDM termasuk menumbuhkembangkan industrialisasi dan menjalankan perekonomian bangsa dengan baik”. Kata Taufik Ali Rachim. Seorang pengamat industri di Indonesia.  
Untuk industri pada masa depan, menurut saya akan terjadi persaingan kreativitas yang terlihat jelas tidak memandang perusahaan baru atau lama. Karena dalam masa ini manusia mencari solusi agar segala inovasi tersebut dapat membantu manusia dalam pekerjaan sehari – hari. Khususnya di Indonesia, dunia Industri di Indonesia akan mengalami persaingan berat karena adanya MEA yang ‘memaksa’ perindustrian di Indonesia harus berkembang agar perekonomian di Indonesia tidak terbelakang dengan negara – negara di Asia Tenggara.
Prospek saya kedepan dalam karir saya, saya ingin menganalisis perindustrian  serta memecahkan masalah perindustrian secara efisien dan efektif. Dengan program Tehnik Industri ini sangan membantu membuka pikiran serta gagasan yang dapat membangun perindustrian di Indonesia.


2 komentar:

  1. Baccarat in Pennsylvania | William Hill
    A few dozen players from Pennsylvania will play the card game “Tiger” in a four player set choegocasino of 3-card stud stud kadangpintar cards. The stud 바카라 사이트 game is a mix of the four cards

    BalasHapus
  2. The BetMGM Casino app for iOS and Android - JTM Hub
    At 김포 출장마사지 The BetMGM app, you'll be 나주 출장마사지 able 서귀포 출장마사지 to bet and cash 삼척 출장샵 out, and there's only one game available. This feature can be played right at the 광주광역 출장마사지 app's

    BalasHapus